قال رســـول الله صلى الله عليـــه وسلـــم

ان اولـــى النـــاس بـــى منزلة يوم القيـــامة اڪثرهم علـــى صلاة

اللهم صل عـلـــے سيـــــدنـا محمـــد وعـلـــے ال سيـــــدنـا محمـــد


▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Barokah Al-Qur'an Al-Karim


Al-Qur’an adalah kitab Allah Swt yang penuh dan mempunyai barokah, karakteristik ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam QS. Al-An’am : 92 yang artinya Wallahu A’lamu Bimurodih : “Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang telah kami turunkan yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya”.
Banyak majelis tilawatil Qur’an diselenggarakn secara rutin untuk mengharap Rahmat dan Ridho Allah Swt, majelis ini menjadi arena memperoleh kebahagiaan dan dzikir kepada Allah bagi para jama’ahnya.
Al-Qur’an dapat diamalkan untuk mengobati penyakit hati, jiwa, menghilangkan kebodohan, was-was dan keraguan dalam menjalankan syari’at, amaliyah tersebut dan beberapa segi lainnya berkaitan dengan pengobatan dengan Al-qur’an pada hakikatnya merupakan amaliyah Baginda Rasulullah Saw, para sahabat dan tabi’in. Orang yang menafi’kan amaliyah tersebut berarti mendustakan amaliyah mereka.
Menurut Jumhurul Fuqoha’ Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, pahala bacaan Al-Qur’an yang dihadiahkan pada ahli qubur adalah sampai (pada yang dituju). Keistimewaan ini merupakan perintah Baginda Rasulullah Saw, Beliau bersabda : “Bacalah surat yasin bagi ahli quburmu” (HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Hubban).
Imam Ahmad dalam kitab Al-Musnad menulis, para guru periwayat hadits berpendapat bahwa mayat yang dibacakan surat yasin merasakan keringanan (memperoleh manfaat). Muhibbuddin ath-Thabari menambahkan, maksud hadits diatas adalah membaca surat Yasin untuk orang yang telah berpisah dengan ruhnya (meninggal dunia), bukan orang yang menghadapi kematian. Orang yang berpendapat bahwa maksud hadits itu adalah orang yang menghadapi kematian, tidak punya dasar/dalil.
Dari abu Hurairah Ra dia berkata : Rasulullah Saw bersabda : “Barang siapa membaca surat Yasin dimalam hari, maka dia diampuni (dosa-dosanya). Barang siapa membaca surat Dukhon, maka ia diampuni (dosa-dosanya)”. (HR. Abu Ya’la).
Dari Jundab bin Abdullah Ra dia berkata, Rasulullah Saw bersabda : “Surat al-Baqoroh adalah punuk dan puncaknya Al-Qur’an. Setiap ayatnya turun dengan dikawal 80 malaikat. Ayat 255 (Ayat Kursyi yang ada didalamnya) keluar dari bawah ‘Arsy. Surat Yasin adalah hatinya Al-qur’an. Tidaklah orany yang membacanya karena Allah dan kehidupan akhirat kecuali memperoleh ampunan. Bacalah Surat Yasin pada keluargamu yang telah meninggal”. (HR. Ibn Hibban).
Dari Maqol bin Yasar Ra, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda : ”Barang siapa membaca surat Yasin karena Allah Swt, maka Dia mengampuni dosa-dosa yang telah dilakukan orang tersebut. Bacalah surat Yasin atas keluargamu yang telah meninggal”. (HR. Al-Baihaqi).
Dari Sayyidina ‘Ali Kw bahwa Baginda Naby Saw bersabda : “Barangsiapa melewati kuburan (Maqbaroh) dan membaca surat al-Ikhlas sebanyak sebelas kali, kemudian menghadiahkan pahala bacaan tersebut pada orang-orang yang telah meninggal, maka ia diberi pahala sebanyak orang yang meninggal”. (HR. Abu Muhammad as-Samarqandi, ar-Rafi’i dan ad-Daruqudni).
Dari abu Hurairah Ra dia berkata, Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa memasuki kuburan dan mebaca surat al-Fatihah, al-Ikhlas dan at-Takatsur, kemudian mengucapkan : (Ya Allah) aku menghadiahkan pahala yang aku baca dari firman-Mu uuntuk para ahli kubur mu’minin mu’minat, maka kelak para ahli kubur itu menjadi penolong bagi orang tersebut dihadapan Allah Swt” (HR. Abu Al-Qosim az-zanjani).
Dari Hudzaifah bin al-Yaman, bahwasannya Rasulullah Saw bersabda : Barang siapa mebaca surat al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali, sesungguhnya dia telah membeli dirinya (melepaskan diri) dari siksa api neraka”, menurut al-Munawi, bacaan tersebut sebaiknya dibaca (dihadiahkan) untuk mayit.
Seorang laki-laki bertanya pada Rasulullah Saw, “Wahai Rosulullah, saya mempunyai bapak ibu, saya berbakti kepada keduanya saat mereka masih hidup. Bagaimana caranya saya berbakti pada keduanya setelah mereka meninggal dunia..?”. Rasulullah Saw menjawab : “Bentuk kebaktianmu setelah mereka meninggal dunia adalah dengan mendo’akan ketika kamu berdo’a” (HR. Ad-Daruqudni).
Dari Abu Hurairah Ra dia berkata, Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya Allah Swt mengangkat derajat seorang hamba yang sholih di surga, hamba itu bertanya : “Ya Tuhan, bagaimana surga itu untukku..? Allah Swt berfirman : “Dengan bacaan istighfar anakmu” (HR. Al-Baihaqi).
Sesungguhnya bacaan al-Qur’an yang dihadiahkan kepada ahli kubur merupakan do’a yang bermanfaat bagi mereka. Firman Allah Swt dalam QS. Al-Hasyr ayat 10 yang artinya Wallahu A’lamu Bimurodih : “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdo’a : “Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan jangan jadikan hati kami benci terhadap orang-orang yang beriman Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". Wallahu A’lam,..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

ﻠيس اﻠفٺــے من يقول کان ابــــے ۞ لکن اﻠفٺــــے من يقول هـا انــــــا

Bukanlah Pribadi Seorang Pemuda Itu Yang Mengatakan : “Kae Hlo Bapakku..!

Tapi, Seorang Pemuda Sejati Itu Yang Berkata : “Iki Hlo Aku..!”

By Myself