قال رســـول الله صلى الله عليـــه وسلـــم

ان اولـــى النـــاس بـــى منزلة يوم القيـــامة اڪثرهم علـــى صلاة

اللهم صل عـلـــے سيـــــدنـا محمـــد وعـلـــے ال سيـــــدنـا محمـــد


▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Self-Propelling

Ketika itu disebuah Toko Buku, kubuka dan kubaca sederet buku yang tertata rapi dalam rak, membahas berbagai macam disiplin ilmu yang membuat manusia menjadi hebat, tak terasa waktu sudah hampir sore, setelah memilih beberapa buku dan membayarnya dikasir, akupun menuruni tangga demi tangga untuk pulang, sesampainya diluar entah mengapa langkahku terhenti, kutatap dua anak kecil yang duduk dibawah sana dengan mendekap tumpukan koran didadanya, kuhampiri mereka bak wartawan dan kuajukan beberapa pertanyaan.

Kau tahu jawabannya..?

Kami kelas 2 SD. Ayahku tukang becak dan Ibuku sama seperti kami berjualan koran. Sepulang sekolah, kami membantu mereka berjualan untuk menambah beli beras dan peralatan sekolah.

Aku sangat kecil dihadapan mereka, mereka bisa mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan aku..? Seumur hidupku, aku hanyalah parasit. "Merekalah Manusia-manusia Hebat dimataku"


عز الرجل استغناﺋﻪ عن الناس 

"Kemuliaan Seseorang Ialah Kemandiriannya Dari Orang Lain"

Semoga Allahu Robbul 'Izzati selalu melimpahkan Taufiq, Hidayah Ma’unah dan 'Inayah-Nya kepada kita semua, sehingga dapat menggali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita dengan baik, agar hidup kita yang sebentar (Mampir Ngombe) dan sekali-kalinya ini tidak menjadi beban bagi orang lain, tetapi hidup mulia karena dapat meringankan beban dan dapat memberi manfaat bagi orang lain.
Amin Ya Mujìbas Sä-ilìn,..



Mau Jadi Apa..?

Panaskan tiga buah panci berisi air diatas api, pada panci pertama masukkan beberapa buah wortel, pada panci kedua masukkan beberapa butir telur dan pada panci ketiga masukkan beberapa biji kopi yang sudah dihaluskan menjadi bubuk, kemudian panaskan ketiga panci tersebut selama 15 menit, lalu angkat dan keluarkan isi dari masing-masing panci tersebut.

Apa yang terjadi..?

Wortel yang semula keras sekarang menjadi empuk, telur yang sebelumnya lunak (di bagian dalamnya) sekarang menjadi keras, dan bubuk kopi tetap seperti semula (meskipun tinggal ampasnya) tapi, air panas sudah berubah warnanya dan mempunyai aroma kopi yang sangat harum.

Sekarang fikirkan tentang belajar..?

Belajar itu tidak selamanya mudah, tidak selamanya nyaman, dan bahkan kadang-kadang belajar menjadi sangat susah, keadaan tidak berubah seperti yang kita inginkan, orang-orang tidak memperlakukan kita seperti yang kita harapkan, kita belajar dengan giat tapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, apa yang terjadi saat kita menghadapi kesulitan..?

Sekarang fikirkan tentang ketiga panci tersebut..!

Air yang mendidih bagaikan masalah dalam belajar kita, kita dapat menjadi seperti wortel, kita maju dengan kuat dan tegas, tapi keluar dengan lemah dan lunak, kita menjadi sangat lelah, menyerah, kehilangan harapan dan hilanglah semangat dalam diri kita. Jangan mau menjadi wortel..!

Kita dapat menjadi seperti telur, kita mulai dengan hati yang tulus dan sensitif, tapi berakhir dengan egois, cuek dan mungkin kita membenci orang lain dan diri kita, dan tak ada lagi kehangatan dalam diri kita. Jangan mau menjadi telur..!

Kita dapat menjadi seperti biji kopi, air tidak mengubah bubuk kopi tetapi bubuk kopi yang mengubah air, air menjadi berubah karana adanya bubuk kopi, lihatlah, ciumlah, minumlah..! Makin panas airnya makin enak rasanya. Dan kita dapat menjadi bubuk kopi, kita membuat sesuatu yang baik dari tantangan yang kita hadapi, kita belajar hal-hal baru, mempunyai pengalaman baru, dan skill baru, kita tumbuh bersama pengalaman dan kita membuat dunia disekeliling kita menjadi lebih baik.

Untuk berhasil, kita harus terus mencoba, mencoba dan terus mencoba, serta percaya terhadap apa yang kita kerjakan dan tidak boleh menyerah. Masalah dan kesulitan memberi kita kesempatam untuk menjadi lebih kuat, lebih baik dan lebih mampu.

Jadi, akan menjadi apa kita setelah membaca dan memahami analogi diatas..? Menjadi seperti wortel, telur atau biji kopi..?

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

ﻠيس اﻠفٺــے من يقول کان ابــــے ۞ لکن اﻠفٺــــے من يقول هـا انــــــا

Bukanlah Pribadi Seorang Pemuda Itu Yang Mengatakan : “Kae Hlo Bapakku..!

Tapi, Seorang Pemuda Sejati Itu Yang Berkata : “Iki Hlo Aku..!”

By Myself