قال رســـول الله صلى الله عليـــه وسلـــم

ان اولـــى النـــاس بـــى منزلة يوم القيـــامة اڪثرهم علـــى صلاة

اللهم صل عـلـــے سيـــــدنـا محمـــد وعـلـــے ال سيـــــدنـا محمـــد


▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Betapa Susahnya Memuaskan Orang

Konon, ada seorang Bapak dan Anak yang sedang bepergian dengan mengendarai keledai. Tibalah mereka di sebuah pasar pada suatu perkampungan yang saat itu sedang ramai pengunjungnya, pada saat itu, keledai yang tidak seberapa besar sedang ditumpangi bapaknya sedang anaknnya menuntunnya. Gampang bergosip dan berkomentar, itulah salah satu kebiasaan utama penduduk kampung tersebut terhadap apapun yang dilihat dan diamatinya. Pada saat melihat orang baru yang memasuki kampungnya, berkomentarlah mereka : "Lihatlah..! Itulah contoh Bapak yang tidak tahu diri, masak dia enak-enak mengendarai keledai sedang anaknya disuruh menuntunnya". Mendengar komentar penduduk, berkatalah bapak tersebut kepada anaknya : "Nak, cobalah kau turuti apa kemauan penduduk tersebut".

Setelah singgah beberapa saat dikampung tersebut, maka mereka meneruskan perjalanan ke kampung berikutnya. Agar tidak mendapat komentar lagi, maka diputuskan bahwa yang mengendarai keledai adalah anaknya, sedang yang menuntun adalah bapaknya. Ketika tiba di suatu perkampungan, maka terkejutlah penduduk tersebut dan mereka berkomentar : "Lihatlah..! Apakah pantas yang dilakukan anak tersebut, sementara dia enak-enak menaiki keledai sedangkan bapaknya yang disuruh menuntunnya, anak yang tidak tahu sopan santum". Mendengar komentar tersebut, bapaknya berkata : "Nak, cobalah kita turuti kemauan mereka".

Setelah bermalam di perkampungan tersebut, mereka melanjutkan perjalanan menuju kampung berikutnya. Pada perjalanan selanjutnya, kedua bapak anak tersebut sepakat untuk menaiki keledainya bersama-sama. Pada petang hari mereka memasuki suatu perkampungan. Disaat menyambut kedua tamu tersebut, terlihat kemarahan penduduk dan berkomentar : "Lihatlah..! Bagaimana teganya kedua orang ini, masak keledai sekecil ini dipaksa untuk mengangkut mereka. Apakah mereka tidak merasa kasihan terhadap keledai ini..?. Mendengar komentar tersebut, berkatalah bapaknya : "Nak, Marilah kita coba lagi turuti apa kemauan mereka".

Pagi harinya setelah pamit, mereka melanjutkan perjalanan. Pada perjalanan kali ini, mereka sepakat untuk tidak menaiki keledai dan menuntunnya saja. Ketika tiba disuatu kampung, meledaklah tawa penduduk kampung tersebut dan berkomentar : "Lihatlah..! Apakah kalian tidak melihat tontonan yang menghibur sepanjang hari ini..? Apakah mereka tidak pernah diberi tahu bahwa salah satu manfaat keledai adalah untuk dinaiki. Betapa bodohnya mereka, berjalan sepanjang hari padahal mereka mengetahui bahwa keledai dapat membantu mereka". Mendengar komentar demi komemtar dari setiap penduduk yang dilewatinya, maka mereka sepakat untuk melepaskan keledai tersebut dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki saja,.. b(^_^)b

Kisah diatas mungkin bisa menambah referensi tentang episode dalam kehidupan ini seperti dibenci dan disuka, hampir tidak ada orang yang dibenci seutuhnya serta tidak ada pula yang dipuja seluruhnya. Babak kehidupan selalu mengisahkan jikalau sebagian besar manusia menyukai seseorang pastilah terdapat sebagaian manusia yang membenci, demikian pula sebaliknya. Begitulah episode kehidupan ini hampir tidak pernah ada skenario yang bisa memuaskan semua pihak secara keseluruhan, ada sisi yang memuaskan namun ada juga sisi yang mungkin mengecewakan dan bahkan merugikan,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

ﻠيس اﻠفٺــے من يقول کان ابــــے ۞ لکن اﻠفٺــــے من يقول هـا انــــــا

Bukanlah Pribadi Seorang Pemuda Itu Yang Mengatakan : “Kae Hlo Bapakku..!

Tapi, Seorang Pemuda Sejati Itu Yang Berkata : “Iki Hlo Aku..!”

By Myself